PANGKALPINANG - Kamis (04/01/2024) Balai Pemasyarakatan (bapas) Kelas II Pangkalpinang menyelenggarakan program pembimbingan awal bagi klien pemasyarakatan. Dijelaskan oleh Kepala Bapas Pangkalpinang, Andriyas Dwi Pujoyanto bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang diadakan setiap Kamis di Aula Bapas Pangkalpinang dengan menggandeng Pokmas Lipas (kelompok masyarakat peduli pemasyarakatan).
"Bapas Pangkalpinang telah bekerja sama dengan beberapa Pokmas Lipas, dan setiap Kamis kami menyelenggarakan program pembimbingan bersama dengan Pokmas Lipas untuk memberikan materi baik berupa pembimbingan rohani, penyuluhan hukum, konseling, maupun materi terkait kewirausahaan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan program pembimbingan dengan memberikan berbagai materi yang dapat membantu klien beradaptasi kembali di tengah masyarakat, " ujar Andriyas.
Pada kesempatan kali ini sebanyak 7 klien pemasyarakatan yang memperoleh program reintegrasi sosial hadir dan mengikuti materi dari Yayasan Ash Shalihah dan WADO (Wahana Anak-Anak Anti Narkoba dengan Olahraga Fisik, Mental dan Seni) Health Care Babel Foundation.
Pembina Yayasan Ash Shalihah, Rusian Heldy menyampaikan materi pertama berupa ceramah agama kepada klien. Ia menuturkan bahwa setelah klien kembali ke tengah-tengah masyarakat klien memiliki tantangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Artinya, klien harus berusaha mencari sumber penghasilan dengan tidak mengabaikan norma hukum maupun agama. Ia berharap klien pemasyarakatan lebih semangat dalam mencari rezeki untuk melanjutkan hidup tanpa mengabaikan ibadah kepada Tuhan.
"Pembekalan mengenai konsep keagamaan dapat membantu klien sebagai pegangan ketika kembali berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan menjadi penguat untuk dapat memperbaiki diri, " ujar Rusian.
Materi kedua dilanjutkan dengan bimbingan konseling secara interaktif oleh pendiri WADO Health Care Babel Foundation, yaitu Miwartono dan Dian Oktorini. Masing-masing klien diminta untuk saling berbagi cerita agar dapat dijadikan bahan intropeksi satu sama lain.
"Saya harap rekan-rekan sebagai klien pemasyarakatan tetap memiliki kepercayaan diri, jangan fokus ke masa lalu, jadikan pembelajaran sehingga tidak jatuh di lubang yang sama. Kita di sini berusaha bangkit bersama. Tekuni hal-hal kecil yang bisa kita lakukan sekarang dengan penuh keyakinan namun jangan sampai merugikan orang lain, " ujar Dian. (vio*red)